2009年3月29日日曜日

Hati adalah Rumah tempat Berteduh segalanya



Segalanya bisa hilang tapi jangan hati. Segalanya bisa hancur tapi jangan pula hati. Segalanya bisa diakhiri tapi janganlah hati ikut terakhiri. Hati adalah nyawa.....Nyawa yang dengannya kita bisa mengenal arti indah, arti kebebasan yg benar, arti bahagia yang abadi. Semuanya kita kenal setelah Hati melalui perasaan yang bertentangan penuh benci, kesedihan, dan kepedihan.

Entah dengan kata-kata apa dan bahasa yang bagaimana bisa digunakan untuk menggambarkan hati atau perasaan yang telah mati. Beraga sehat dan berakal setinggi langitpun, seandainya hati sudah tidak mengenal arti sentuhan kalbu dan sentuhan kebenaran yang tulus, ini sama saja mati.

Ketika kita merasakan sakit, sudah pastilah kita mengetahui benar betapa berharganya sehat.
Begitu pulalah dengan hati. Ketika kita dihujani beban perasaan yang tak terkira perihnya, tidakkah kita mengetahui betapa indahnya kebahagian itu. Tapi kita selalu saja terpuruk pada kondisi terluka, stagnan alias tetap pada kondisi tersebut dan sangat tertutup untuk mengejar kebahagian yang sebenarnya kita tau keindahannya. Lebih berat melupakan keperihan dibandingkan mensyukuri kenikmatan. Tidakkah lebih baik jika setting pada masing2 otak kita hanya dipenuhi indahnya suatu kebahagian hingga jika datang suatu penderitaan, hal itu hanyalah bagian kecil dari kenikmatan yang bisa dijadikan pelajaran.

0 komentar:

コメントを投稿