2012年6月15日金曜日

Kebanggaan di mata seorang Mr Toenk


Halo sobat, kawanku sekalian, siapa sech yang ngak pengen menjadi kebangaan orang lain terutama kebanggaan orang-orang terdekat, apalagi kebangaan orang tua. Tapi entah mengapa dalam banyak pengamatanku maupun pengalaman pribadiku, justru kebangaan itu bagaikan sebuah sosok nyata yg begitu menyeramkan yang tidak sekedar bayang-bayang. Karena klo hanya banyang-bayang saja, mungkin tidaklah begitu menyeramkan. Mungkin bayangan itu hanyalah ilusi kita saja. Tapi kalau ia sudah berwujud nyata dengan penampilan yang menyeramkan tentulah jauh lebih menakutkan. Kebanggaan bukanlah tidak baik, tentu ada baiknya tapi menurutku lebih banyak buruknya.

Memberikan sebuah kebanggan pada seseorang tentu bisa membuat seseorang itu senang dan bahagia. Tapi kebangaan itu akan berubah buruk jika out of control alias kebablasan. Ingatlah bahwasanya kebanggaan itu sangat mudah melahirkan kesombongan atau tinggi hati. Kebanggaan itu cenderung lahir dari adanya suatu kelebihan yang didapatkan maupun sekedar yang dirasakan. Dan kelebihan itu cenderung didapatkan dari hasil perbandingan. Jika merupakan hasil perbandingan maka sudah barang tentu ada suatu penilaian, yang konsekuensinya ada penilaian rendah dan penilaian tinggi, atau yang lebih parahnya adalah ada penilaian baik dan penilaian buruk. Jika kita merasa berada pada posisi tinggi yang membanggakan maka kita akan melihat orang lain dalam posisi rendah, ini adalah hal yang pasti. Jika kita menghargai orang lain yg dalam posisi rendah tersebut maka tentu hasilnya baik, tapi jika kita berfikiran terbalik dengan memandang rendah orang tersebut, tentulah ini sesuatu yang buruk. Tapi diluar kedua hal ini, jika kita mau mengaca dan mengkoreksi diri, pasti kita akan melihat adanya benih tinggi hati dari kebanggan tersebut. Inilah adalah benih yang sangat berbahaya. Satu waktu kita mungkin bisa mengontrolnya, tapi ingat bahwa tak selamanya mood kita itu baik. Bisa saja suatu saat kita dalam kondisi yang susah atau mungkin lupa untuk mengontrolnya.

Untuk itulah aku lebih senang menggunakan kosakata Syukur daripada Bangga. Jika kita mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi, maka dengan bersyukur kita akan sadar klo kelebihan yang kita dapatkan itu hanyalah suatu anugerah, pemberian, titipan yang suatu saat akan diambil kembali oleh yang Maha Memiliki Segalanya. Dengan syukur juga kita akan jauh dari merendahkan orang lain yg belum mendapatkan kelebihan seperti yang kita dapatkan.

Kita bersyukur dengan keluarga harmonis yg kita miliki, kita bersyukur atas prestasi sekolah, kita bersyukur atas prestasi pekerjaan, kita bersyukur atas kedudukan dalam masyarakat, kita bersyukur atas kelimpahan harta yang kita miliki, dan kita bersyukur untuk semua hal yang kita miliki bahkan kita bersyukur pada musibah dan cobaan yang kita dapati.

Semoga hati kita dipenuhi kesyukuran atas apa yang kita dapatkan maupun yang kita alami dalam dunia ini.

Mr. Toenk

0 komentar:

コメントを投稿